Ulama Salaf Dalam Kejujuran dan Keikhlasan
Diriwayatkan dari Bakar bin Ma’iz bahwa ia berkata, “ar-Rabi’
tidak pernah terlihat shalat sunnah di masjid masyarakat kampungnya
kecuali sekali seumur hidupnya.”
Dari Sufyan diriwayatkan bahwa ia berkata, “Murayyah ar-Rabi’ bin
Khutsaim pernah mengatakan kepadaku, ‘Sesungguhnya amal perbuatan
ar-Rabi’ seluruhnya dilakukan dengan diam-diam. Bilamana seseorang
datang, sementara beliau tengah membaca al-Quran, beliau segera menutupi
mushhafnya dengan bajunya.’”
Dari Mundzir, dari Rabi’ bin Khutsaim diriwayatkan bahwa ia berkata,
“Segala sesuatu yang dilakukan tidak untuk mencari wajah Allah, pasti
sia-sia.”[1]
Dari Abu Hamzah ats-Tsumali diriwayatkan bahwa ia berkata, “Dahulu
‘Ali bin Husein biasa memanggul karung makanan setiap malam untuk
disedekahkan. Dan beliau pernah berkata, ‘Sesungguhnya sedekah yang
dilakukan secara diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Allah ‘Azza wa
Jalla.’”
Dari ‘Amru bin Tsabit diriwayatkan bahwa ia berkata, “Tatkala ‘Ali
bin Husein meninggal dunia dan orang-orang memandikan jenazahnya,
tiba-tiba mereka melihat bekas-bekas menghitam dipunggungnya. Mereka
lantas bertanya, ‘Apa ini?’ Sebagian mereka menjawab, ‘Beliau biasa
memanggul karung gandum di waktu malam untuk dibagikan kepada
orang-orang fakir di Madinah.’”
Dari Ibnu ‘Aisyah diriwayatkan bahwa ia berkata, “Ayahku pernah
berkata, ‘Aku pernah mendengar penduduk Madinah mengatakan, ‘Kami
terus-menerus mendapatkan sedekah misterius, hingga meninggalnya ‘Ali
bin Husein.’”[2]
Catatan kaki:
[1] Shifatush Shafwah, III:61
[2] Shifatush Shafwah, II:96
[1] Shifatush Shafwah, III:61
[2] Shifatush Shafwah, II:96
Dikutip dari buku Sudah Salafikah Akhlak Anda, hal.21-22, Penerbit Pustaka At-Tibyan
0 komentar:
Posting Komentar