Kisah-kisah Salafus Sholih yang Mengagumkan
Telah terdapat kisah-kisah tentang kuatnya sikap itsar yang sangat
mengagumkan dari para generasi terbaik sepanjang zaman, sikap
mengagumkan dari para murid-murid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu para sahabat radhiyallahu ‘anhum,
betapa mereka benar-benar mempraktekkan di kehidupan sehari-hari mereka
sikap mendahulukan orang lain daripada diri mereka sendiri.
Kemuliaan mereka para sahabat disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik
manusia adalah yang ada pada zamanku (sahabat) , kemudian setelah
mereka (Tabi’in), kemudian setelah mereka (Tabi’ut tabi’in)” (HR. Bukhari no.3651, Muslim no.2533)
Kisah pertama: Kisah tiga orang sahabat nabi yang terluka ketika Perang Yarmuk
Dari Abdullah bin Mush’ab Az Zubaidi dan Hubaib bin Abi Tsabit,
keduanya menceritakan, “Telah syahid pada perang Yarmuk al-Harits bin
Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr. Mereka ketika itu akan
diberi minum, sedangkan mereka dalam keadaan kritis, namun semuanya
saling menolak. Ketika salah satu dari mereka akan diberi minum dia
berkata, “Berikan dahulu kepada si fulan”, demikian seterusnya
sehingga semuanya meninggal dan mereka belum sempat meminum air itu.
Dalam versi lain perawi menceritakan, “Ikrimah meminta air minum,
kemudian ia melihat Suhail sedang memandangnya, maka Ikrimah berkata, “Berikan air itu kepadanya.” Dan ketika itu Suhail juga melihat al-Harits sedang melihatnya, maka iapun berkata, “Berikan air itu kepadanya (al Harits)”.
Namun belum sampai air itu kepada al Harits, ternyata ketiganya telah
meninggal tanpa sempat merasakan air tersebut (sedikitpun). (HR Ibnu
Sa’ad dalam ath Thabaqat dan Ibnu Abdil Barr dalam at Tamhid, namun Ibnu
Sa’ad menyebutkan Iyas bin Abi Rabi’ah sebagai ganti Suhail bin Amr)
Kedua: Kisah sahabat Nabi yang kedatangan tamu
Ada salah seorang sahabat yang kedatangan seorang tamu, kemudian sahabat
tersebut bertanya kepada istrinya, “Apakah kamu memiliki sesuatu untuk
menjamu tamu. Istrinya pun menjawab, “Tidak ada, hanya makanan yang
cukup untuk anak-anak kita”. Lalu sahabat tersebut berkata, “Sibukkanlah
anak-anak kita dengan sesuatu (ajak main), kalau mereka ingin makan
malam, ajak mereka tidur. Dan apabila tamu kita masuk (ke ruang makan),
maka padamkanlah lampu. Dan tunjukkan kepadanya bahwa kita sedang makan
bersamanya. Mereka duduk bersama, tamu tersebut makan, sedangkan mereka
tidur dalam keadaan menahan lapar. Tatkala pagi, pergilah mereka berdua
(sahabat dan istrinya) menuju Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
memberitakan (pujian Allah Ta’ala terhadap mereka berdua), “Sungguh
Allah merasa heran/kagum dengan perbuatan kalian berdua terhadap tamu
kalian). maka Allah menurunkan ayat (QS. Al Hasyr ayat 9)” (HR Bukhari dan Muslim)
Ketiga: Kisah sahabat Nabi yang diberi hadiah
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam
diberi hadiah kepala kambing, dia lalu berkata, “Sesungguhnya fulan dan
keluarganya lebih membutuhkan ini daripada kita.” Ibnu Umar mengatakan,
“Maka ia kirimkan hadiah tersebut kepada yang lain, dan secara terus
menerus hadiah itu dikirimkan dari satu orang kepada yang lain hingga
berputar sampai tujuh rumah, dan akhirnya kembali kepada orang yang
pertama kali memberikan.” (Riwayat al Baihaqi dalam asy Syu’ab 3/259)
Subhanallah, inilah akhlak generasi terbaik sepanjang masa,
inilah teladan yang benar-benar dibutuhkan di masa ini, agar benar-benar
terjalin persaudaraan yang kuat, ukhuwah yang erat, serta mendatangkan
berkah dan rahmat dari Allah Rabbul ‘alamiin. Mudah-mudahan kita di
mudahkan oleh Allah Ta’ala di dalam meneladani Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan di kumpulkan bersama mereka di Jannatin Na’im (surga yang penuh kenikmatan).
Washallallahu ‘ala nabiyina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in, walhamdulillahi rabbil ‘alamiin.
0 komentar:
Posting Komentar