Seri Syuhada'


Abu Abdul Rahman Rahimahullah, Elang Tauhid dari Palestina

Written by | March 16, 2013 | 0
Abdul Rahman
Elite Janisary
Seorang komandan mujahid asal Palestina yang sekaligus menjadi pelatih militer mujahidin telah Syahid di Suriah saat berjihad bersama Jabhah Al Nusrah. Beliau sebelumnya adalah mantan anggota Hamas dan sekarang merupakan anggota dari Jamaah Tauhid dan Jihad di Baitul Maqdis (Yerusalem).
Ibnu Taimiyah Media Center adalah sumber resmi untuk rilis dari Dewan Syura Mujahidin (DSM) di sekitar Baitul Maqdis (Yerusalem). Menurut SITE Intelligence Group, sumber ini telah merilis sebuah video di sebuah forum jihad pada tanggal 12 Maret tentang Muhammad Ahmad Qanitah rahimahullah.
Qanitah, yang juga dikenal sebagai Abu Abdul Rahman, syahid (insyaaAllah) dalam sebuah serangan roket pada bulan Desember saat berjihad bersama Jabhah Al nusrah Al selama pengepungan bandara di Aleppo, menurut rekaman video.
Biografi dalam video tersebut menyatakan bahwa Qanitah “tumbuh bersama keluarga yang Islami dan dibesarkan dengan aqidah al wala wal baro, sehingga dari kecil beliau tahu mengapa harus membenci Yahudi, menurut ringkasan video. “Beliau belajar seni bela diri dan melemparkan batu pada musuh dan terluka ketika ia berusia 12 tahun.”
Narator video tersebut mengatakan bahwa Qanitah bergabung dengan Hamas di sayap militernya yaitu Brigade Izzudin al-Qassam pada tahun 2003. “Dia datang untuk mengetahui pemimpinnya, berjihad dengan mereka dan melatih para mujahidin, Beliau juga ikut serta dalam aksi jihad di banyak pertempuran.”
Qanitah kecewa dengan Hamas karena sudah menyimpang dari manhaj salafus shaleh dan tidak berada diatas tauhid wal jihad yang benar, sehingga beliau membuat pilihan untuk beralih ke kelompok Salfi jihad di Gaza.
Akhirnya beliau diperkenalkan ke Sheikh Abu al Walid al Maqdisi rahimahullah, amir Jamaah Tauhid wal Jihad di Baitul Maqdis (Yerusalem). Qanitah kemudian mulai melakukan pelatihan terhadap mujahidin disana.”
Menurut narator, Beliau menyadari bahwa beliau kemungkinan akan ditargetkan oleh Israel, sehingga beliau berusaha untuk pergi ke Chechnya. Qadarullah beliau gagal masuk kesana dan kemudian beliau, melakukan perjalanan ke Mekkah lalu melakukan perjalanan ke Suriah. Setelah di Suriah, beliau bertugas sebagai pengawas pelatihan militer untuk Gerakan mujahidin al-Fajr Islam dan Jabhah al-Nusrah, beliau juga ikut berpartisipasi dalam operasi pemboman terhadap Nusayriah.”
Dalam sebuah segmen video yang menunjukkan beliau sedang memberikan wasiatnya, beliau mengatakan bahwa “hati tercabik-cabik ketika melihat muslimah yang diperkosa di Syam Suriah, anak-anak dibunuh, rumah-rumah dihancurkan dan orang tua dibunuh oleh para penjahat, para tiran Bashar al-Assad dan antek-anteknya dari Syiah Alawit (Nusayriah). “beliau menyimpulkan bahwa “itu adalah tugas kami untuk berhijrah di jalan Allah menuju Syam untuk membantu saudara-saudara mujahidin kami.”
Dari Palestina ke Suriah
Qanitah bukanlah mujahid asal Palestina pertama yang syahid dalam pertempuran di Aleppo. Juli tahun lalu, seorang mujahid Palestina dari Jaish Al Islam syahid (insyaaAllah) dalam sebuah pertempuran di Aleppo.
Dalam beberapa pekan terakhir, banyak laporan pers telah menunjukkan peningkatan jumlah kaum muslimin Palestina yang bergabung dalam jihad Suriah. Banyak dari mereka yang berjihad Suriah dari kelompok Salafi Jihadi yang kemudian bergabung Jabhah Al nusrah. Fenomena ini cukup beralasan mengingat akar sejarah dari Syam bahwa penaklukan Baitul Maqdis selalu dimulai dengan pembebasan Damaskus (Suriah) terlebih dahulu.
Salafi Jihadi di Jalur Gaza telah menyatakan dukungan terhadap jihad di Suriah dengan memberikan nasehat-nasehat dan tips militer dalam pernyataan yang mereka keluarkan selama beberapa bulan terakhir.
Pada tanggal 20 Januari 2013, rekaman pidato dari Abu Abdullah al-Ghazi, seorang tokoh terkemuka dari Jaish Al Ummah dirilis ke forum jihad. Dalam pidato tersebut, Al Ghazi mengatakan bahwa Syam harus dilihat dengan terbuka sebagai “pasar jihad.” Selain itu, beliau meminta para mujahidin untuk segera mengambil inisiatif dengan mendirikan Negara Islam di Syam dan segera pula membangun kembali aturan Allah atas tanah-Nya setelah kalian (mujahidin) mencabut kejahatan tiran [Assad] dan membalas darah yang telah ditumpahkan dan kehormatan yang dilanggar. “
Sembilan hari sebelum pidato audio dirilis, sebuah video dari Jaish Al Ummah dirilis ke forum jihad. Dalam video tersebut, yang didedikasikan untuk para mujahidin di Suriah, kelompok jihad ini menunjukkan “bagaimana cara memproduksi roket 107mm,”.

Pesan Mujahid Komandan Al Qaeda Pusat


"Pesan Syaikh Ayman Az-Zawahiri Kepada Mujahidin Suriah : Biarkan Perjuangan Kalian Atas Nama Allah"

Written by | April 8, 2013 | 0
Syaikh Ayman Az-Zawahiri hafidzahullah
Syaikh Ayman Az-Zawahiri hafidzahullah
Ibnu Subandi
Pemimpin Al Qaidah Ayman al Zawahiri mendesak umat Islam di negara-negara Arab bersatu dan mendirikan negara Islam. Selain itu Ayman juga mendesak gerilyawan di Suriah untuk membangun sistem pemerintahn Islam. Tak lupa pemimpin Al Qaidah asal Mesir ini memperingatkan Perancis atas campur tangan militer mereka di Mali.
“Biarkan perjuangan kalian atas nama Allah dan dengan tujuan membangun hukum  Allah sebagai sistem yang berkuasa,” kata Zawahiri dalam rekaman terbarunya, sejak pesan terakhirnya November lalu.
Kepala Al Qaidah pengganti Usamah bin Ladin ini menekan pejuang Sunni di Suriah untuk melancarkan perang suci dan mendirikan negara Islam. Ia mengatakan, keadaan seperti itu akan membantu kembalinya sistem kekhilafahan Islam yang telah lama tertidur.
“Musuh sudah mulai pusing dan tumbang,” kata Zawahiri mengacu pada pasukan pemerintah Suriah.
Namun, Zawahiri mewanti-wanti jangan sampai Amerika Serikat, Liga Arab, PBB atau Israel mendikte masa depan Suriah menjelang kemenangan pejuang.
“Mereka ingin mencuri pengorbanan dan jihad kalian dan memberikannya kepada pendukung mereka di Washington, Moskow dan Tel Aviv.”
Dalam pesan terbarunya Ayman Zawahiri juga memaki Iran dan Hizbullah Lebanon karena mendukung diktator Presiden Bashar Asad dan peerintahannya. Pemimin Al Qaidah itu menyebut Bashar Asad sebagai “rezim sekuler kriminal”.
Lebih jauh, Zawahiri juga menyatakan bahwa Perancis akan mengadapi operasi militer panjang di Mali. Menurut Zawahiri Perancis akan mengalami nasih yang sama seperti Amerika di Afghanistan.
“Saya menyerukan kepada negara Muslim kami di Mali untuk bertahan dan bersabar, dan mudah-mudahan ini berefek pada kekalahan perang salib global,” tambahnya.
Sebagai warga negara Mesir, Zawahiri tak lupa mengkritik pemerintah Mesir saat ini yang dianggap gagal mengatasi ketidaksetaraan kekayaan di negeri itu.
…”Orang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Apakah gerakan Islam telah memberikan pendidikan yang lebih baik, kesehatan atau transportasi?” tanyanya. Zawahiri sebelumnya juga dikenal sebagai anggota Ikhwanul Muslimin sebelum bergabung ke Al Qaidah.
Konstitusi yang diberlakukan Mesir saat ini tak luput dari kritikannya, yang ia anggap tidak Islami.
Dalam pesan sepanjang 103 menit yang baru saja dirilis sayap media Al Qaidah itu, Zawahiri mendesak umat Islam menerapkan Syariat Islam, memberikan bantuan terhadap umat Islam lain yang tertindas dan menghentikan segala penjarahan kekayaan Muslim seperti yang terjadi saat ini.

Jabhah Nusroh Suriah adalah Bagian Daulah Islam Iraq


"Syaikh Abu Bakar Hafidzahullah: Jabhat An-Nusrah Bagian Dari Daulah Islam Iraq"

Written by | April 9, 2013 | 0
DII
Ibnu Subandi
IRAQ – Mujahidin Daulah Islam Iraq mengatakan untuk pertama kalinya pada hari Selasa (9/4/2013), bahwa mujahidin Jabhah An-Nusrah  sebuah kelompok jihad yang melawan rezim thaghut Bashar al-Assad laknatullah merupakan bagian dari jaringan dan berjuang untuk mendirikan negara Islam di Suriah. Allahu Akbar!
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Amir (pemimpin) Daulah Islam Iraq (yang sekarang Daulah Islam di Irak dan Syam)  Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi hafidzahullah, melalui sebuah rekaman audio yang tersebar di Youtube.com.
“Sekarang saatnya untuk menyatakan di depan orang-orang dari Syam dan seluruh dunia bahwa Jabhat An-Nusra hanyalah perpanjangan dari Negara Islam di Iraq dan bagian dari itu,” Mengutip SITE, rekaman audio Syaikh Abu Bakar.
Kelompok-kelompok mujahidin sekarang digabungkan dan disebut Daulah Islam di Iraq dan Syam.
Syaikh Abu Bakar mengatakan kelompok itu bersedia bersekutu dengan kelompok lain “dengan syarat bahwa negara dan warga negaranya diatur sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh Allah (syariat Islam).”
Semoga Allahu mengokohkan mujahidin Daulah Islam Iraq dan Syam, sehingga menjadi jalan dideklarasikan Khilafah Islamiyah. Aamiin!

Deklarasi Daulah Islam Iraq dan Syam


Deklarasi Daulah Islam Di Iraq Dan Syam Dipublikasikan Via Youtube, Allahu Akbar!

Daulah_Islam_Di_Iraq_Dan_Syam
M Fachry
BUMI SYAM-Dunia semakin canggih. Sebuah deklarasi (proklamasi) negara bisa dilakukan dan dipublikasikan (dilihat) di media sosial-seperti youtube-sebagaimana yang dilakukan oleh Amirul Mu’minin (pemimpin kaum Muslimin) Daulah Islam Iraq, Syekh Abu Bakar Husain Al Quraisy Al Baghdady-hafizahullah-ketika mendeklarasikan Daulah Islam Di Iraq dan Syam. Allahu Akbar!
Dalam laman youtube berjudul “I’lan Ad Daulah Al Islamiyah Fil Iraq wa Syam”, terdapat penjelasan singkat berbahasa Arab, yang kurang lebih sebagai berikut :
Bismillahirrahmanirrahim
Yayasan Medi Al Furqon, Mempersembahkan.
Sambutan dari Amirul Mu’minin (Pimpinan Kaum Muslimin) Abu Bakar Al Husain Al Quraisy Al Baghdady-hafizahullah. Kabar Gembira Untuk Orang-Orang Beriman. Deklarasi Daulah Islam Di Iraq dan Syam.
Demikian kalimat pembuka yang terdapat di laman media sosial Youtube, di alamat : https://www.youtube.com/watch?v=Y39jBxgsAUk yang memuat Deklarasi Daulah (Negara) Islam di Iraq dan Syam.
Halaman Youtube ini sudah dilihat sebanyak 301 kali, dimana 128 orang menyukai (like) dan hanya 7 orang yang tidak menyukai (dislike) dan kemungkinan akan bertambah terus yang akan melihatnya, mengingat banyak orang, khususnya kaum Muslimin yang ingin tahu secara pasti tentang Deklarasi Daulah Islam di Iraq dan Syam ini.
Sementara itu, Media Al Furqon juga menyebarluaskan audio untuk mendengarkan Deklarasi Daulah Islam Di Iraq dan Syam di link berikut ini : https://ia601702.us.archive.org/25/items/dwlh-2slmyh-3rq-shm/dwlh-2slmyh-3rq-shm.mp3
Setelah bacaan Basmalah, terdengar ayat Al Qur’an, Surat Ash-Shaff, ayat 4 :
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
Setelah itu, terdengarlah suara Syekh Abu Bakar Al Husain Al Quraisy Al Baghdady-hafizahullah-yang dengan tenang dan tegas memulai kata dengan doa-doa dan ayat-ayat pembuka.
Di bagian awal Syekh Abu Bakar menceritakan kisah perjalanan Daulah Islam Iraq sejak awal mula, di masa Syekh Abu Mushab Az Zarqawi-rahimahullah-dengan nama Tandzim Al Qaeda Fie Biladi Rafidain, hingga akhirnya terbentuk Majelis Syuro Mujahidin di Irak, cikal bakal Daulah Islam Iraq.
Beliau juga menyebut Syekh Abu Umar Al Baghdady, Amirul Mu’minin pertama Daulah Islam Iraq, serta Abu Hamzah Al Muhajir, komandan perang Daulah Islam Iraq, yang kedua-duanya syahid fi sabilillah.
Syekh Abu Bakar-hafizahullah-kemudian mulai menyebut Bumi Syam, sebagai bumi yang penduduknya adalah penguasa bumi dan karena itu Daulah Islam Iraq pun membantu Jihad di Syam, dengan mengirimkan salah satu tentara terbaik mereka, yakni Syekh Abu Muhammad Al Julany, yang tidak lain dan tidak bukan adalah pemimpin Mujahidin Jabhah Nushroh yang sangat terkenal tersebut. Allahu Akbar!
Syekh Abu Bakar juga menegaskan bahwa Mujahidin Jabhah Nushroh pada hakikatnya adalah para prajurit alias Mujahidin dari Daulah Islam Iraq yang dikirim khusus ke Bumi Syam, Suriah.
Dan kini sudah saatnya diantara keduanya digabungkan dalam satu tandzim, satu jama’ah, yakni Daulah Islam Di Iraq dan Syam di bawah kepemimpinan Amirul Mu’minin, Syekh Abu Bakar Al Bagdady hafizahullah. Allahu Akbar!
Semoga bersatunya dua kekuatan tersebut di bawah satu Daulah Islam di Iraq Dan Syam menjadi langkah pasti kaum Muslimin dan Mujahidin di Bumi Syam untuk menegakkan Khilafah Islam. Insya Allah!
Sumber : Youtube & Al Furqon Media