Jabhah Nusrah di Suriah (4/4): Sistem Pemerintahan dan Masa Depan JN

Ringkasan sebelumnya: Prioritas pertempuran JN adalah melawan rezim Nushairiyah Assad. Hal ini tentunya menimbulkan kesan tersendiri bagi kelompok mujahidin lainnya. Soal perekrutan anggota, JN tidak sembarang memilih orang. Tujuannya tidak lain agar sesuai dengan visi misi yang diemban JN. Selain itu, agar dapat dipersiapkan menjadi pasukan tempur yang unggul dalam menghadapi musuh. Dan mendapat pendidikan dalam mu’askar khusus untuk menjalani proses pelatihan.
Sistem Pemerintahan Jabhah Nusrah (JN)
Jabhah Nusrah memegang peranan aktif dalam membangun konsep pemerintahan yang berdasar hukum syariah. Rencana jangka panjang dimulai dengan penerapan syariah di Suriah. Para peneliti Barat yakin, jika ini dibiarkan maka Al-Qaidah akan benar-benar mempunyai tempat dan otoritas di Suriah.
Telah dijelaskan bahwa sebenarnya tujuan JN dan IS itu sama tetapi menempuh metodologi yang berbeda. JN menggunakan konsep dengan pendekatan lunak untuk membentuk pemerintahan. Berkebalikan dengan IS yang bertipe menguasai, di sini JN merangkul semua kelompok agar berpastisipasi aktif dalam pembentukan pengadilan syariat.
Prinsip ini mampu berintegrasi secara cepat dengan kelompok lain dan secara luas diterima di Suriah. JN menggunakan kehebatan militernya untuk membangun hubungan dengan kelompok lain, memanfaatkan koneksi lokal dengan menjalin hubungan erat dengan struktural yang ada,  dan menerjemahkan program-program sosial ke dalam tata pemerintahan lokal.
Majelis Syuro Mujahidin di Deir Az-Zour. Sumber: arrahmah.com
Majelis Syuro Mujahidin di Deir Az-Zour. Sumber: arrahmah.com
Al-Jaulani membayangkan, transformasi penuh dari rakyat Suriah, dengan sendirinya akan mengantarkan bentuk pemerintahan syariah di Suriah untuk jangka panjang. Ini karena rakyat telah terambil hatinya dan bersepakat terhadap penerapan syariah. “Jabhah Nusrah tidak akan secara sepihak membawa masyarakat… Kita tidak berusaha untuk memerintah sebuah negara,  melainkan menerapkan syariah di negeri ini. Apakah JN akan menjadi penguasa atau tidak, kita tidak pernah peduli akan hal itu.” jelas Al-Jaulani.
JN mengambil pendekatan bertahap dengan membangun pengaruh yang kuat di semua lini. Pemberlakuan syariat pun secara bertahap, hingga rakyat merasa nyaman dan mendukung penuh pemberlakuan Islam secara kaffah dalam kehidupan mereka. Ini merupakan interpretasi dari metodologi Al-Qaidah untuk kebangkitan khilafah global.
Sebagai contoh adalah pengadilan di Dara’a yang telah berjalan efektif dan diterima masyarakat sekitar karena keadilannya. Salah seorang anggota pengacara Dara’a mengatakan bahwa pengadilan syariah lebih baik dari pengadilan di jaman rezim Assad. Tidak ada kata korupsi, kolusi atau nepotisme di dalam pengadilan syariat.
JN telah berhasil mendirikan pengadilan syariah di Aleppo, Deir Az-Zour, Dara’a dan Ghouta Timur pinggiran kota Damaskus. JN mempunyai pengaruh di Aleppo dan Deir Az-Zour melalui kerjasama militer dan kepemerintahan yang solid dimulai pada akhir 2012.
Awal 2013, JN menjadi poros penting bagi oposisi Suriah. JN menancap kuat di Damaskus dan Aleppo karena wilayah ini adalah zona yang diprioritaskan untuk dikuasai. JN memanfaatkan kelemahan pasukan rezim di Deir Az-Zour pada tahun 2012, hingga dapat merebutnya berkat bantuan dari unsur-unsur suku lokal.
Kelompok-kelompok ini bersatu di bawah kepemimpinan JN dalam sebuah payung yang disebut Dewan  Syura Mujahidin pada 9 November 2012. Organisasi ini berkomitmen untuk membebaskan provinsi sepenuhnya dan melaksanakan hukum syariah. JN juga memprioritaskan di daerah selatan Dara’a, di mana pengadilan syariat berjalan lancar di sini.
Kontak servis JN
Kontak servis JN
Komisi Syariat Aleppo
Kegiatan pemerintahan JN di provinsi Aleppo paling menonjol di antara wilayah yang lain. JN mendirikan ASC (Aleppo Syariah Commission/ Komisi Syariat Aleppo) pada 10 Januari 2012.  Kelompok mujahidin yang ikut berpartisipasi di dalamnya adalah Liwa at-Tawhed, Ahraru Syam, Liwa Al-Fatih, Fajar Al-Islam dan Suqour Al-Syam.
Berikut ini struktur empat biro di bawah ASC:
  1. Biro Administrasi. Termasuk kantor keuangan, kantor pemeliharaan, kantor sumber daya manusia dan kantor IT.
  2. Biro Sipil. Termasuk kantor wakaf, kantor pelayanan, dinas pendidikan, kantor medis, kantor ekonomi, kantor bantuan dan kantor urusan sipil.
  3. Biro Yudisial. Termasuk kantor hakim, kantor konsiliasi, kantor penyelidikan, registri dan kantor tahanan properti.
  4. Biro Polisi. Bertanggung jawab dalam keamanan instalasi (Nuqat Amniyya) dan fasilitas penjara.
Komite Syariat Timur
Struktur suku dan pusat perkotaan yang relatif jarang di Deir Az-Zour menjadikan seperangkat kepemerintahan yang unik. Hal tersebut memungkinkan JN mendapat pengaruh dengan cepat. Pada 12 Desember 2012, JN dan sembilan brigade lokal mengumumkan pembentukan Dewan Syura Mujahidin (MSC).
Dewan ini menjadi tulang punggung dalam pemerintahan koalisi di Suriah timur, dan ini menjadi representasi keberhasilan JN. Pada 9 Maret 2013, Al-Jaulani menekankan pengadilan syariat harus mempunyai pastisipasi yang luas karena suku-suku lokal telah menerima dengan senang hati.
Perkembangan demi perkembangan pun akan terus diusahakan. Di daerah ini akan segera dibentuk satuan polisi. Segera dibuka pula sebuah kamp-kamp latihan untuk para polisi Islam guna memformalkan pemerintahan. Pengadilan syariat pun diberi otonomi penuh agar senantiasa berkembang dalam koridor syariat.
Pemerintahan JN berdasarkan syariat dan tuntunan Kitabullah
Pemerintahan JN berdasarkan syariat dan tuntunan Kitabullah
Awal Januari 2013, JN melarang semua alkohol beredar di Mayadin dan melarang wanita mengenakan celana. Juga dimulai pengajaran pendidikan dien sehari-hari untuk anak-anak selain sesi dakwah mingguan.
Pertengahan tahun 2013, JN menyediakan roti panggang, listrik dan air gratis, pelayanan kesehatan juga disediakan dalam sebuah kinik. JN benar-benar berusaha menyejahterakan masyarakat dan menaunginya dengan hukum syariat.
Pergeseran JN di Pemerintahan Suriah
JN telah berhasil membuat pemerintahan syariat di Aleppo dan Deir Az-Zour. Ini adalah sebuah prestasi tersendiri bagi JN dalam menjalankan strateginya. Namun, di sini JN tetap menahan diri dari tujuan sesaat untuk menguasai secara penuh seperti apa yang dilakukan IS.
JN tetap mengejar tujuan jangka panjang, sehingga keterlibatan JN dalam pengadilan syariat dirasa cukup karena sudah mampu meredam pertikaian antar kelompok. Pada bulan juli 2014, JN mundur dari pengadilan Deir Az-Zour dan Aleppo. Kepemimpinan diserahkan sepenuhnya kepada kelompok lokal.
Pergeseran ini adalah bukti bahwa JN memang bercita-cita tinggi dan terus berusaha mewjudkannya. JN telah memulai metode pemerintahan baru secara langsung di bawah kendali JN di Idlib dan Latakia. Bentuk pemerintahan baru ini dikenal dengan nama “Dar Al-Qadaa” yang secara resmi diumumkan pada 15 September 2014.
Pembentukan pemerintahan baru ini dipelopori oleh Syaikh Abdullah bin Muhammad Al-Muhaisini. Pemerintahan yang baru ini tetap mengejar tujuan strategis yang sama. Kemungkinan,  strukturalnya masih menyerap beberapa legitimasi dengan pemerintahan sebelumnya.
Syaikh Abdullah Al-Muhaisini
Syaikh Abdullah Al-Muhaisini
Masa Depan Jabhah Nusrah
Terdapat dua infleksi yang memaksa JN sedikit bergeser dari posisinya semula. Rencana dan tujuan jangka panjang yang telah tersusun rapi, agak terguncang dengan datangnya hal ini pada tahun 2014, yaitu”
  1. Deklarasi khilafah oleh ISIS
JN harus sekuat tenaga menjaga para anggotanya. Kesetiaan dalam tujuan dan metodologi sangat ditekankan JN dalam hal ini. Komitmen bersama yang selama ini didengungkan mulai diuji. Juga prioritas musuh yang harus diperangi juga menjadi PR tersendiri bagi JN. Yaitu antara memberantas tentara Assad atau meladeni gangguan dari IS.
  1. Serangan koalisi salibis AS
Terhitung pada 22 September 2014, AS memerangi musuh lama yang mereka istilahkan dengan “Khurosan Group”. Ternyata AS masih mempunyai dendam lama dengan Al-Qaidah. Tentu JN termasuk kelompok yang menjadi sasaran AS. JN kembali dihadapkan dengan hadirnya musuh baru yang lebih dahsyat persenjataannya.
Pasca serangan udara pertama AS yang pertama,  Jubir JN Abu Firas As-Suri merilis  sebuah pernyataan lantang, “Kami percaya bahwa masyarakat Syam akan berdiri bersama Jabhah Nusrah. Mereka akan berdiri bersama kami di jalan yang lama. Sampai kita menegakkan negara Islam dan bendera Islam berdiri tegak. Berkibar-kibar di seantero bumi Syam dan terbentang di negara-negara Islam lainnya.”
Rakyat Suriah makin percaya dengan JN, berdasarkan fakta bahwa AS lebih senang menyerang “Khurosan Grup” daripada menumbangkan rezim Assad. Hal ini secara tidak langsung memang berdampak dengan kekuatan JN yang makin terkuras habis.
Namun di sisi lain, reputasi JN makin disegani dan dihargai masyarakat Suriah. Dengan adanya beberapa kejadian itu, rakyat Suriah semakin yakin bahwa JN memang tulus dan amanah dalam perjuangan menumbangkan rezim dan memberlakukan syariat Islam.
Sebuah PR besar bagi JN sebagai pengemban tugas berat di Suriah. Apakah meladeni “pertengkaran” dengan IS? Atau menghadang serangan koalisi AS? ataukah kepada tujuan awal yaitu melawan tentara rezim?
Ternyata salah satu strategi JN mundur dari pemerintahan Aleppo dan Deir Az-Zour tersimpan suatu rencana prioritas politik. Pemerintahan baru yang dibangun di Idlib memang disengaja oleh JN untuk menciptakan ruang khusus operasi dengan komando militer yang disiplin melawan rezim Assad. JN lebih mengutamakan tujuan primernya, yaitu memimpin kampanye perlawanan terhadap rezim Nushairiyah.
Kaum muslimin, termasuk anak-anak berdemo menentang serangan koalisi Salibis untuk memerangi mujahidin
Kaum muslimin, termasuk anak-anak berdemo menentang serangan koalisi Salibis untuk memerangi mujahidin
Beberapa peristiwa yang terjadi, setidaknya membuat JN harus berpikir kembali untuk memuluskan strategi jangka panjang. Beberapa hal yang telah terjadi ternyata membuat JN tetap dalam tujuan, tapi dengan menyiapkan strategi baru. JN berusaha mempertahankan keutuhan kelompok, karena ini merupakan indikator yang penting. Beberapa hal yang terjadi di lapangan dan sikap JN terhadapnya adalah sebagai berikut:
  1. Meningkatnya bantuan dari Barat untuk oposisi moderat nasionalis
JN sudah menduga hal ini akan terjadi, karena Barat tidak akan pernah membiarkan JN yang notabene kepanjangan tangan Al-Qaidah berkuasa di Suriah. Cara-cara apapun mereka tempuh untuk memuluskan rencananya. Begitu pula pembunuhan petinggi Ahraru Syam pada 9 September 2014, adalah suatu upaya untuk melemahkan salah satu koalisi JN.
  1. Menghadang sel-sel IS
JN memanfaatkan luasnya jaringan yang dimiliki untuk menghadang tumbuhnya sel-sel IS di pinggiran selatan Damaskus, Barat Laut Suriah dan selatan provinsi Dara’a.  Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya ekspansi IS di daerah-daerah yang dkuasai JN. Begitu pula, ini adalah strategi untuk menciptakan ruang agar bisa melakukan konfrontasi dengan rezim.
  1. Pendiskretan dan kampanye anti JN
Serangan-serangan udara oleh tentara koalisi, sebenarnya bertujuan untuk melumatkan JN sebagai cabang Al-Qaidah di Suriah. Mereka mencoba menebar kebencian agar JN dijauhi. Tetapi malang nian apa yang mereka harapkan, nama JN telah terpatri di hati rakyat Suriah karena kejujuran dan reputasinya.
Ini senada dengan arahan dari Al-Qaidah pusat, bahwa serangan udara AS tidak akan berhasil sepenuhnya menghapuskan Khurosan Group. Al-Qaidah pusat tetap menggulirkan strategi dan tujuan yang sama kepada JN. Mungkin ini akan menjadi agenda berat bagi JN, karena semakin kompleknya permasalahan yang dihadapi.
Ada beberapa hal yang mungkin akan dilakukan JN di bulan-bulan mendatang untuk meningkatkan tingkat ancaman pada AS, diantaranya:
  1. Langsung menargetkan pimpinan oposisi yang menjadi pion Barat.
Perlu tindakan tegas bagi para anggota oposisi yang mulai berbelok dari rel komitmen. Jika itu dibiarkan, maka ke depannya akan merepotkan karena ada musuh dalam selimut. Lantaran hal ini menyangkut suksesnya rencana jangka panjang JN, maka perlu ada tindakan tegas.
  1. Menghilang ke dalam jajaran oposisi
Jika terjadi serangan yang menargetkan JN, mereka dapat membubarkan pasukan dan berpencar di bawah naungan kelompok lain. Pilihan ini akan menyusahkan AS untuk menargetkan JN karena objek serangan menjadi tidak jelas.
  1. Bermitra dengan IS
Jika serangan koalisi AS terus berlangsung dan mereka secara “tidak sengaja” menargetkan rakyat sipil, mungkin JN dan IS akan bekerja sama dalam menghadang serangan koalisi Salibis. Kalau hal ini memungkinkan terjadi, bukan hal yang mustahil AS bakal kelimpungan dan menderita kerugian besar.
  1. Secara langsung JN akan bersaing dengan IS
Hal ini mungkin telah terjadi sekarang. JN dan IS bersaing untuk menyebarkan pengaruhnya dengan metodologi yang berbeda. JN yang berinduk pada Al-Qaidah telah matang dalam strategi dan mengedapankan kebutuhan primer dan tujuan utama. Kita lihat saja kelompok mana yang akan terus eksis dan komitmen dengan prinsip-prinsipnya.
Timeline perkembangan JN di Suriah
Timeline perkembangan JN di Suriah
Kesimpulan
JN telah menjelma menjadi kekuatan yang ditakuti AS walau hanya berbentuk lokal saja. AS mulai ketakutan karena dibalik keperkasaan JN ada sosok musuh bebuyutannya, yaitu Al-Qaidah. Eksistensi AS di Timur Tengah akan terganggu jika JN dibiarkan berkembang pesat. Maka dari itu, beberapa cara dilakukan untuk melemahkan kekuatan lokal ini.
Mulai dari sogokan bantuan kepada oposisi moderat, penyebaran kampanye anti JN –lantaran hubungannya dengan terorisme global Al-Qaidah menurut AS, pembunuhan para petinggi kelompok untuk melemahkan struktural organisasi, serta mencegah IS dan JN bersatu. Jika kedua kubu ini bersatu, akan terbentuk sebuah kekuatan yang mengerikan.
Strategi jangka panjang ini benar-benar menjadi momok bagi AS. Ketika hal ini terealisasi, akan membuat AS terpojok. Maka dari itu AS akan menggunakan strategi baru dengan merusak reputasi JN di mata rakyat Suriah. AS akan berpura-pura ikut melawan rezim Assad dan menunjukkan bahwa merekalah yang berjasa, bukannya JN.
AS akan selalu berusaha menghancurkan semua yang berbau Al-Qaidah. Mereka tidak akan membiarkan JN dan IS bersatu walaupun dalam kenyataannya itu hal yang mustahil. Peta global sebenarnya adalah rezim Assad bekerja sama dengan Syiah Internasional yang bertujuan menghancurkan Islam.
Begitu pula dengan AS dengan koalisi salibisnya, tujuan sebenarnya sama walaupun dengan motif yang berbeda. Jadi, Islam menjadi lawan bersama bagi para pendengkinya. Masa depan Islam tergantung dengan usaha para pemeluknya.

Jabhah Nusrah Gelar Apel Akbar Persiapan Pendirian Imarah Islam Syam

KIBLAT.NET, Aleppo – Subhanallahu, itulah kalimat pertama yang terucap dari mulut kami ketika Muqawamah Media Team mendapatkan kesempatan untuk meliput kegiatan Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) Jabhah Nusrah (Tanzhim Al-Qaeda Fi Biladis Syam) dan katibah-katibah di bawah mereka di suatu Mu’askar (Camp Militer) wilayah Aleppo, Kamis, 10  Juli 2014.
Apel yang dihadiri lebih dari seribu mujahidin Jabhah Nushrah dari seluruh perwakilan wilayah Syam ditujukan untuk beberapa agenda besar, antara lain: Penyatuan visi mujahidin dalam menghadapi musuh internal dan eksternal, menerima bai’at Jama’ah Suqurul ‘Izz untuk bergabung ke Jabhah Nushrah, dan puncak acaranya adalah deklarasi penegakan Mahkamah Syari’ah di seluruh wilayah Syam yang dikuasai Jabhah Nushrah sebagai cikal bakal berdirinya Imarah Islam Syam. Deklarasi penegakan Mahkamah Syari’ah ini dipimpin langsung oleh Amir Tanzhim Al-Qaeda fi Biladis Syam, Syaikh Al-Fatih Abu Muhammad Al-Jaulani -hafizhahullahu-.
Dalam sambutannya, Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menyebutkan bahwa apa yang telah diraih oleh Jabhah Nushrah hari ini di bumi Syam adalah buah dari jihad para mujahidin yang ikhlas dan pemberani. Beliau menekankan agar para Mujahidin senantiasa memperbaiki niat mereka selalu. Hendaknya para mujahidin juga bergembira dan bersyukur dengan buah jihad yang bisa mereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri hari ini.
Syaikh Al-Jaulani menekankan bahwa mulai saat ini Jabhah Nushrah tidak akan mengalah dan tinggal diam lagi kepada semua pihak yang coba merusak proyek jihad di Syam. Jabhah Nushrah secara tegas menyatakan akan menyerang siapa saja yang merusak syari’at dan menghalangi tegaknya syari’at Islam diatas bumi Syam. Syaikh Al-Jaulani juga berjanji bahwa satu saja singa Jabhah Nushrah dicelakai dengan cara khianat oleh siapapun, maka Jabhah Nushrah akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk membalas nyawa dan kehormatan mujahidnya.
Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menambahkan bahwa mata umat kini tertuju kepada para mujahidin Syam. Amirul Mukiminin Mulla Umar -hafidhahullahu- dan Taliban menunggu pernyataan tegas mujahidin Jabhah Nushrah di Syam, begitu pula Imarah Islam kaukaz, Mujahidin khurasan, AQAP dan AQIM serta seluruh elemen Ulama Rabbani dan Umat Islam menantikan deklarasi Imarah Islam Syam.
“Maka dari itu, jangan pernah biarkan kesempatan yang Allah berikan ini kalian sia-siakan wahai para singa Jabhah! Sekaranglah saatnya MahkamahSyari’ah kita tegakkan di atas bumi Syam. Mahkamah yang akan mengadili orang besar dan kecil diantara kita. Mahkamah yang akan menjadikan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber hukum yang absolut”, seru Syaikh Al-Jaulani kepada para mujahidin yang berkumpul disana.
Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menekankan bahwa ini adalah titik awal untuk berdirinya Imarah Islam Syam yang insya Allah berada diatas haluan Minhaj Nubuwwah. Mahkamah Syari’ah ini akan dilaksanakan dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan serta keberanian. Mahkamah ini tidak akan membedakan siapapun diantara kaum muslimin Syam, baik sipil ataupun mujahidin. Juga tidak akan membedakan antara kaum anshar dan muhajirin.
Diakhir pembicaraannya, Syaikh Al-Jaulani -hafizhahullahu- menyebutkan bahwa sekarang kita menuju Al-quds, sekaranglah saatnya kita membebaskan Gaza dan seluruh wilayah Palestina.  Kita tak akan pernah bisa tidur nyenyak selagi Basyar Al-Asad belum kita musnahkan, kita tidak akan pernah bisa bernafas lega sebelum umat Islam bisa melihat Al-Quds serta Gaza kembali ke pangkuan Islam dan kaum muslimin.
Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) ini turut dihadiri oleh para petinggi dan Ulama dewan Syari’at Jabhah Nushrah, antara lain yakni Syaikh Dr. Abdullah Al-Muhaisini -hafizhahullahu-yang juga turut memberikan sambutan yang sangat membakar semangat para Mujahidin.
Orasi Syaikh Al-Muhaisini
Syaikh Al-Muhaisini -hafizhahullahu- dalam sambutannya membicarakan tentang manhaj ghuluw yang dibawa oleh Jama’ah Daulah ke ranah jihad Syam. Serta beliau menekankan seandainya Daulah ataupun Khilafah yang dideklarasikan oleh Al-Baghdadi benar diatas minhaj nubuwwah dan dilaksanakan dengan penuh hikmah serta musyawarah dengan para Ulama Rabbani, maka pastilah kita akan mencuci kakinya Al-Baghdadi sebagai rasa hormat kita padanya.
Syaikh Al-Muhaisini -hafizhahullahu- juga menyatakan : “Demi Allah, Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri  -hafizhahullahu- yang telah menghabiskan sebagian besar umurnya dalam jihad dan hijrah mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Demi Allah, Syaikh Nashir bin Sulaiman Al-‘Ulwan yang telah bersabar atas azab dan penjaraThagut Saudi belasan tahun lamanya mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Demi Allah, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi -hafizhahullahu- yang telah keluar masuk penjara Jordan selama 14 tahun mustahil menolak khilafah jika memang khilafah itu berada diatas al-haq. Maka bersama Ulama dan pemimpin manakah yang harus lebih kita percaya?”.
Semoga Allah menyegerakan kemenangan Islam dan Mujahidin Syam.Allahumma Amiin. Walhamdulillahi Rabbil A’lamin.
Berikut adalah foto-foto suasana Ijtima’ ‘Am (Apel Besar) untuk mendirikan Imarah Islam Syam yang berhasil didapatkan oleh Tim Muqawamah Media dari lapangan :

Serang Daulah, AS Kirimkan Amunisi Canggih untuk Yordania

KIBLAT.NET, Washington – Amerika Serikat dilaporkan akan segera mengirimkan sejumlah amunisi kepada militer Yordania, untuk menyerang pejuang Daulah Islamiyah (ISIS). Rudal pintar jenis JDAM termasuk dalam amunisi yang akan dikirimkan.
Sejumlah pejabat di Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri menyatakan, Amerika menjamin bahwa Yordania tidak akan kekurangan persenjataan dalam menghadapi ISIS. Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Pentagon terkait hal itu.
Dalam kunjungannya ke Washington pekan lalu, Raja Abdullah meminta kepada parlemen Amerika untuk memberikan dukungan militer lebih terhadap kerajaannya. Dia juga menyampaikan keluhan atas keterlambatan pengiriman permintaan kebutuhan pasukannya.
Raja Abdullah menyampaikan daftar kebutuhan militer yang diminta kepada Amerika Serikat. Kabarnya bom pintar jenis JDAM termasuk dalam daftar permintaan Yordania. JDAM adalah rudal buatan Boeing yang dioperasikan dengan sistem GPS, sehingga akan dapat mengenai sasaran dengan tepat.
Menanggapi hal itu, Komite Militer Senat mendesak Barack Obama untuk segera menanggapi permintaan Yordania. Menurut mereka kebutuhan tersebut sangatlah mendesak.
“Perhatian komite saat ini adalah memastikan Yordania memiliki semua peralatan dan sumber daya yang diperlukan untuk terus bertempur melawan ISIS,” kata McCain, ketua Komite Militer Senat.
Yordania ikut bergabung dalam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat dalam menghadapi ISIS. Mereka tengah gencar melancarkan serangan ke basis pejuang di Irak dan Suriah, menyusul eksekusi pilot mereka Muadz Al-Kasasbeh yang ditawan oleh Daulah.