Syaikh Al Adnani: Daulah Islam Iraq dan Syam Semakin Kuat, Tangguh, dan Kokoh


Syaikh Al Adnani: Daulah Islam Iraq dan Syam Semakin Kuat, Tangguh, dan Kokoh

Shoutussalam – Syaikh Abu Muhammad al Adnani, Juru Bicara Resmi Daulah Islam Iraq dan Syam dalam pembukaan rekaman audio terbarunya yang dirilis pada hari Kamis (3/4/2014), dengan judul “Dan Sungguh Allah Akan Memberikan Kemenangan bagi Mereka atas Dien (Agama) yang Allah Ridhoi”, mengemukakan bahwa Daulah Islam kini tumbuh semakin kuat dan kuat dari waktu ke waktu sejak awal berdirinya.
Syaikh mengemukakan sejarah awal berdirinya Daulah Islam, yang bangkit tegak di atas puing-puing kekalahan pasukan Salibis Amerika di Iraq. Amerika terusir oleh kekuatan Mujahidin Iraq, membawa pulang semua besi-besi kendaraannya yang tinggal rongsokan saja.
“Sesungguhnya makar setan itu amat lemah. Amerika datang ke Iraq memimpin hingar bingar perang Salib, menguatkan lengannya di atas peta baru yang mereka sebut sebagai ‘Timur Tengah’. Amerika datang dengan semua kekuatannya dan semua besi persenjataannya, lengkap dengan segala kebanggaan dan semua arogansinya,” kata Syaikh al Adnani.
“Amerika mengumpulkan semua sekutunya dan memobilisasi semua pesawat dan armadanya , pun membawa kuda besi dan semua bala tentaranya. Tentara Salib berpikir tidak akan ada yang sanggup mengalahkan seluruh kekuatan yang mereka miliki, namun Allah Maha Perkasa mempermalukan mereka dan menunjukkan kepada kita betapa lemahnya makar kejahatan mereka.”
“Berkobarlah nyala api Jihad, rusaklah agenda Perang Salib dan Daulah Islam didirikan di tengah-tengah kemarahan para penjahat, dan Amerika diusir dari Iraq dalam keadaan dipermalukan, menyeret ekor di antara kedua kaki mereka, yang terkalahkan dan hancur, meninggalkan Iraq dalam kebangkitan peta Daulah Islam, yang siap untuk melukis kembali dunia di bawah naungan Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah. Dengan rahmat Allah, sesungguhnya Daulah Islam menjadi lebih kuat dari hari ke hari.”
“Bangunan Daulah Islam dinaikkan, tiangnya berdiri kuat, panji benderanya berkibar tinggi oleh deburan angin. Oleh karena limpahan nikmat dari Allah, kekuasaan Daulah Islam belum pernah berhenti sejak ia didirikan untuk pertama kalinya, dan operasi penaklukan (perluasan wilayahnya) tidak akan berhenti dengan izin Allah, sampai Salib dihancurkan, babi-babi dibunuh dan Jizyah ditegakkan, pun tidak tersisa lagi fitnah di muka Bumi dan agama hanya milik Allah seluruhnya.”
Oleh karena semakin bertambah kuatnya Daulah Islam dari tahun ke tahun, banyak pihak yang berupaya menghancurkannya justru dirundung kegagalan dan kekalahan, Syaikh al Adnani mengingatkan kepada mereka siapa saja yang berupaya memeranginya, agar supaya berpikir 1000 kali sebelum bertindak.
“Siapa pun yang berpikir untuk ikut memerangi kami, maka ia harus mempertimbangkan 1.000 kali sebelum melakukannya.”
“Hari ini, atas nikmat Allah kami menjadi lebih kuat dari hari kemarin, dan oleh karunia Allah musuh-musuh kami dalam keadaan lemah lunglai. Sesungguhnya hari ini kalian melihat singa-singa Daulah Islam dari kaum Muhajirin dan Ansar yang mana bisa kalian saksikan kekokohan dan kekuatan mereka. Kemarin orang-orang ini tinggal di gurun yang menyengat dengan teriknya panas matahari. Pasir-pasir yang menyakiti mereka, mereka bertahan di dalamnya rasa kesepian, keterasingan dan penderitaan, dan hari ini mereka kembali  berkelana di jalan-jalan dan alun-alun kota hidup berbahagia bersosialisasi dengan manusia lainnya. Mereka sedang dihibur di wilayah-wilayah pedesaan dan di kebun-kebun yang teduh dan membahagiakan.”
“Jadi janganlah kalian berpikir bahwa mereka akan meninggalkan hari-hari mereka saat ini dan kembali seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada tempat tersisa untuk kalian wahai kaum sekularis, lebih baik bagi kalian untuk segera melarikan diri kalian, karena sesungguhnya Daulah Islam akan tetap eksis dengan izin Allah, teguh oleh karena Kekuatan Allah, InsyaAllah menang.
“Kafilah ini pun terus berjalan, dan gonggongan anjing tidak akan membahayakannya. Tidak akan pernah ada lagi fitnah yang akan membahayakan tentara Daulah Islam setelah datangnya hari ini Insya Allah. Semua anak panah telah menyerang mereka, semua mata tombak telah dihujamkan ke atas mereka, dan mereka telah merasakan semua tebasan pedang , mereka telah difitnah dengan semua jenis kebohongan. Mereka telah dituduh dengan segala tuduhan dan keburukan, namun tidak ada yang bertambah dalam diri paskan Daulah Islam melainkan kekuatan, ketangguhan, tekad dan ketabahan.”
“Keberkahan untukmu wahai Daulah Islam Iraq dan Syam. Berbahagialah kalian, karena Rasulullah sholllahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang kalian, ‘Tidak akan pernah membahayakan mereka, orang-orang yang menentang mereka atau meninggalkan mereka’.”
“Insya Allah penaklukan Umar bin kHattab (maksudnya perang perluasan wilayah Islam yang dulu dilakukan oleh Umar bin Khattab) telah dimulai kembali, jika salah satu dari kalian melakukan perjalanan hari ini hingga ratusan mil jauhnya ia hanya akan melihat bendera tauhid , yang berkibar dan melambai tinggi di atas langit. Tidak ada lagi hukum yang mengatur kecuali hukum Allah, dan tidak ada agama lain kecuali agama Allah (Islam).”
“Orang-orang munafik akan dipermalukan, hidup hina dan mundur. Orang-orang yang bertauhid hidup terhormat, menang dan menguasai segala-galanya. Alhamdulillah yang membuat kami hidup untuk mewujudkan kemenangan dan keberkahan ini…” [arkan]

Sheikh Ayman al-Zawahiri Melarang Pertikaian dan Mengkafirkan Sesama Mujahidin


Sheikh Ayman al-Zawahiri Melarang Pertikaian dan Mengkafirkan Sesama Mujahidin

SURIAH (voa-islam.com) - Di tengah perbedaan yang berlangsung, dan terjadinya konflik, bahkan perang terbuka antara kelompok Mujahidin di Suriah, As- Sahab Media Foundation (Al-Qaidah), merilis rekaman audio dari Ayman al -Zawahiri, yang menyerukan mujahidin di Suriah segera menghentikan perbedaan mereka.  Sebuah keprihatinan dan kepedulian yang mendalam dari pemimpin al-Qaidah terhadap kondisi di Suriah, Kamis, 23/1/2014.  
Pesan Sheikh Ayman al-Zawahiri itu datang bersamaan dengan terjadinya konflik antara Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dan faksi mujahidin lainnya, termasuk dengan Jabhat al-Nusrah yang memiliki hubungan dengan al-Qaidah.
Sheikh Zawahiri mendesak Mujahidin di Suriah menghentikan perbedan, dan saling dan menyerang satu sama lain.
Selain itu, Sheikh Zawahiri menyerukan kepada kelompok-kelompok Muslim yang lebih  luas di Suriah, antara lain,  “Saudara-saudara semua kelompok jihadis, para ulama, pengacara,  tokoh, pemimpin suku, profesional, pedagang, penulis, wartawan, media, dan penegak hukum, dan setiap rakyat  di al-Syam (Suriah) yang berjuang  menurunkan rezim Syiah Bashar al-Assad, hendaknya menghentikan pertkaian dan perbedaan yang ada, dan mengakhiri semua perselisihan”, ujar seruan Sheikh Ayman al-Zawahiri.
Ini sebuah bentuk keprihatinan yang mendalam dari pemimpin al-Qaidah, melihat kondisi di Suriah saat ini.
Sheik al-Zawahiri menyerukan perlunya  pembentukan komite Syariah untuk mengatasi perbedaan antara, “Berbagai kelompok Mujahidin di Suriah, terkait dengan  ketidakadilan yang terjadi diantara masing-masing kelompok, yang mengklaim adanya ketidak adilan terhadap kelompok jihadis lainnya”.
Sheikh Ayman al –Zawahiri, melalui rekaman video itu, yang bertajuk, “Sebuah seruan mendesak kepada orang-orang kami di Syam”.
Dalam seruannya itu, beliau menyampaikan, salam dan rahmat serta berkah Allah Ta’ala. Selanjutnya,  Sheikh Ayman al-Zawahiri, menyampaikan :
Kepada saudara-saudara Mujahidin Islam yang ramah, singa jihad, dan semua kelompok jihadis perlawanan di Syam, dan insya Allah segera akan memperoleh kemenangan.
Kini, saudara-saudara terkasih, anda tahu bahwa saudara-saudara dan saya (al-Qaidah), kelompok al-Jihad, memiliki cinta dan hormat kepada anda , kita tahu status anda, kami memuji ketabahan anda,  kami melihat anda sebagai harapan umat dalam membangun pemerintahan Islam di Syam,  kekuatan perlawanan dan jihad, serta anda adalah harapan yang akan membebaskan Baitul al-Maqdis (Yerusalem). Anda diberkahi dengan jihad, yang  merupakan langkah maju menuju jalan yang akan membawa kembali kepada Khilafah dengan  manhaj Nabi shallahu alaihi wassalam.
Saudara-saudara yang baik, anda tahu, seluruh  pernyataan, apakah yang dikeluarkan dari saya atau atau para syuhada, semoga Allah menerima mereka semua, kita berbicara kepada semua anda, tanpa membedakan antara satu Muslim dengan Muslim lainnya , atau antara Mujahid dengan Mujahid lainnya. Sebaliknya, kami menganggap anda semua saudara dalam Islam, jihad , hijrah dan perlawanan.
Persaudaraan di antara kita  dalam Islam  lebih kuat dibandingkan dengan semua bentuk hubungan manusia. Persaudaraan kita dalam Islam dapat mengubah hubungan organisasi, dan yang lebih penting perlunya persatuan, penyatuan dan harmoni. Semuanya itu lebih mahal dan lebih berharga bagi kita daripada hubungan organisasi (tandzim). Persatuan dan penyatuan dan peleburan itu merupakan nilai yang sangat penting, diatas segala kepentingan dari semua tingkat hubungan anda, dan  lebih tinggi dibandingkan atas loyalitas kepada organisasi dan sikap ekstrim terhadap kelompok.
Sebaliknya, hubungan  organisasi yang bersifat partisan harus dikorbankan - tanpa ragu-ragu - jika mereka bertentangan dengan harmoni, dan kesatuan. Kita harus  berdiri tegak dalam satu bangunan menghadapi kekuatan sekuler, musuh kita Bahar al-Assad  yang didukung oleh Syiah, kekuasaan Safawi (Iran),  Rusia dan Cina, dan kampanye kekuatan Tentara Salib, yang  sekarang bekerjasama dengan mereka.
Dan anda tahu, kita tidak bisa menerima, bahwa  kehormatan seorang Muslim-Mujahid disentuh hidupnya oleh uang. Kehormatan atau martabatnya diserang, tuduhan kufur atau murtad dilemparkan kepada dirinya.
 Kita mempertimbangkan organisasi jihad, dan perlawanan jihad  di Syam  yang mengorbankan diri mereka dan uang dalam jihad di jalan Allah. Di mana mereka telah berjuang menegakkan firman Allah, mendirikan pemerintahan dengan Syariah Allah-sebagai saudara-saudara kita, dan kita tidak bisa menerima mereka digambarkan sebagai murtad, kafir atau sesat.
Dan saya ingatkan Mujahidin, dan kekuatan perlawanan Islam, dan para jihadis dengan sabda Nabi shallahu alaihi wassalm agar  tidak memanggil saudaranya sebagai kafir.
Saudara-saudara terkasih, anda tahu, kita telah dipanggil dan kami terus berjihad - Insya Allah - menyerukan kepada semua orang untuk berjuang membentuk pemerintahan Islam  di Syam melalui perlawanan dan jihad, dan memilih siapa yang mereka sepakati - dari mereka yang memiliki kemampuan Syariah yang baik - sebagai penguasa bagi mereka, dan siapa saja yang mereka pilih akan menjadi pilihan kami, dan kita tidak setuju, siapa pun memaksa diri  anda, karena kita berjuang untuk kembalinya Khilafah dengan manhaj Nabi shallahu alaihi wassalam, yang memerintah dengan Syariah, meletakkan Shura, menyebar keadilan, melindungi hak-hak , dan menentang agresi dari kaum kafir.
Saudara-saudara, Mujahidin Islam di semua kelompok jihadis di Syam serta kelompok  perlawanan dan jihad, hati kita dan hati umat - yang hatinya terhubung dengan anda – seperti berdarah akibat fitnah pertempuran, yang menyebar di antara Mujahidin Islam.
Sungguh seruan Sheikh Ayman al-Zawahiri ini merupakan langkah penting dalam sejarah jihad di Syam, di mana sebagai pemimpin al-Qaidah, yang sangat terpandang terpanggil menyelesaikan berbagai masalah yang berlangsung di internal Mujahidin. Semoga usaha Sheikh Al-Zawahiri ini diberkahi oleh Allah Azza Wa Jalla. Wallahu’alam
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/opini/2014/01/24/28789/sheikh-ayman-alzawahiri-melarang-pertikaian-dan-mengkafirkan-sesama-mujahidin/#sthash.O8JL4otg.dpuf

Penduduk Raqqa : Hanya Daulah Islam Yang Memperlakukan Kami Dengan Penuh Keadilan


Penduduk Raqqa : Hanya Daulah Islam Yang Memperlakukan Kami Dengan Penuh Keadilan

Shoutussalam – Departemen al Furqon, sayap media Daulah Islam Iraq dan Syam pada hari Ahad (6/4/2014) merilis video terbaru yang memperlihatkan praktek nyata penegakan Syari’at Islam di ibukota Raqqa.
Video yang berjudul “Dan Siapakah Yang Lebih Baik Dalam Menghukumi Daripada Allah?” tersebut juga menghadirkan testimoni kesaksian penduduknya, bagaimana Daulah Islam dan penegakan Syari’at Islam menentramkan hati warga pun menuntaskan semua permasalahan hidup mereka dengan hasil memuaskan.
“Ini menjadi bukti, bahwa Daulah Islam berupaya sebaik mungkin untuk menegakkan Syari’at Islam. Mereka terapkan Syari’at Islam di wilayah yang dikuasainya, meski luasnya kecil tanpa mempedulikan celaan para pencela,” kata salah satu petugas di Mahkamah Syari’ah Daulah di awal-awal video.
Dalam video tersebut, diperlihatkan berbagai macam penerapan Syari’at Islam. Hukuman cambuk untuk para pemabuk, juga hukuman mati untuk para dukun dan penyihir, lalu seorang wanita yang memperolah hak-haknya kembali setelah bercerai dengan suaminya di al Bab.
Dalam sebuah adegan ditunjukkan pula, bagaimana Mahkamah Syari’ah Daulah Islam menghukum para Prajurit Daulah yang bersikap dzolim pada warga sipil.
“Aku punya masalah dengan salah satu saudara di Daulah, yang mana ia menyerangku. Aku lantas mengadukannya pada Mahkamah Syari’ah. Hakim lantas menjatuhkan hukuman Qisosh padanya, dan pelaku pun diperlakukan sebagaimana saat ia menyerangku,” ujar salah seorang warga.
“Saudara-saudara di Daulah Islam sangatlah baik. Hak-hakku mereka penuhi, kalian bahkan bisa meminta hak-hak kalian dari pimpinan Daulah Islam. Beda jauh dengan yang terjadi di era kekuasaan Assad dulu, kau tak bisa mengeluhkan perilaku buruk Polisi Lalu Lintas, sebaliknya malah ditangkap,” imbuhnya.
Di wilayah al Bab, salah seorang penduduk juga mengadu ke Mahkamah Syari’ah Daulah Islam lantaran merasa didzolimi oleh salah seorang komandan lokal Daulah Islam.
“Aku mengadu terkait salah seorang pimpinan, dan sekarang ia kini menghadapi pengadilan. Aku bahkan mengadukan perbuatan sejumlah pimpinan, dan pengadilan menjebloskan mereka ke dalam jeruji penjara Daulah Islam,” kata penduduk al Bab tersebut.
“Dalam pandangan Syari’at Islam, tidak ada beda antara Mujahid dengan Penduduk Sipil. Jika ada hak-hakmu yang terdzolimi, ia akan dipulihkan kembali padamu,” tambahnya.
“Daulah Islam baru saja tegak berdiri dan mengatur masyarakatnya di seluruh wilayahnya. Keadilan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tingkat kriminalias, baik itu pencurian, pembunuhan, dan pemerkosaan menurun hingga 90%.”
Di wilayah Tabaqah, Provinsi Raqqa, salah seorang pemilik toko memberikan kesaksian, membandingkan keadaan kacau sebelum dikuasainya Raqqa oleh Daulah Islam, dengan keadaan aman sesudahnya.
Salah seorang Mujahid Daulah Islam bertanya pada pemilik toko itu, “Apakah kau bahagia hidup di bawah naungan Daulah Islam Iraq dan Syam?”
Ia menjawab,”Ya Syaikh, tokoku selalu jadi sasaran para perampok ketika kelompok-kelompok pejuang lain masih berada disini. Namun setelah Daulah Islam mengambil alih Raqqa, tidak ada lagi yang berani merampok toko milikku.”
Mujahid Daulah Islam tadi kembali bertanya, “Pasukan kami yang berlaku dzolim pada kalian dihukum di depan publik, sebagian lain dimasukkan dalam penjara. Katakan padaku, apakah ada kelompok lain sebelum ini yang menghukum anggotanya yang bersalah?”
“Tidak ada,” kata sang pemilik toko.
Video lantas ditutup oleh pernyataan salah seorang penduduk Raqqa lainnya, ketika ditanya oleh presenter video, ”Kenapa kau mendatangi Daulah Islam?”
Sang lelaki menjawab, “Karena tidak ada satupun orang yang memperlakukanku dengan penuh keadilan kecuali Daulah Islam.” [arkan]

Syaikh Al Maqdisi: Aku Bersama Mujahidin yang Mengusung Panji Tauhid


Syaikh Al Maqdisi: Aku Bersama Mujahidin yang Mengusung Panji Tauhid

Ini adalah terjemahan dari tulisan Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi dari balik penjara.  Tulisan ini memang sudah lama beredar, yaitu pada pertengahan Rabiul Awal 1435 H. Namun, semoga dari sini kita bisa mengambil pelajaran penting dari tulisan beliau yang terinspirasi dari kunjungan putranya di penjara.
Berikut ini tulisannya:
Anakku yang kecil, Mughiroh datang menjengukku. Dia lalu bertanya kepadaku: Wahai ayah, beberapa sahabatmu mengunjungi kita kemarin. Salah seorang dari mereka bertanya kepadaku: Kamu bersama siapa wahai Mughiroh, bersama Jabhah atau Daulah? Aku pun menjawab: aku bersama seluruh orang Islam.
Betapa bahagianya aku dengan jawaban anakku ini. Air mataku tercurah dan aku berkeinginan menjanjikannya sebuah hadiah. Aku mantapkan dan terasa akan pentingnya jawabannya ini. Aku akan lekatkan dalam otakku serta ukir dalam hatiku. Aku ambil papan lalu aku tulis kalimat itu untuk dipajang di rumah. Aku tuliskan namanya dengan disertai ayat-ayat dan kata-kata yang indah. Aku akan tulis dengan khot yang bagus sebagai ungkapan bahwa aku berharap ia mengatakannya ketika mereka bertanya kepadanya: Aku bersama seluruh orang Islam.
Sesungguhnya pertanyaan yang diajukan si penanya kepada anakku ini benar-benar menyedihkan. Menyakitkan sekali. Terutama setelah peperangan yang terjadi antara saudara-saudara kita para mujahidin di Suriah, antara fraksi-fraksi yang mengangkat satu bendera dan punya satu tujuan. Sungguh kami telah melakukan qunut sebulan penuh bersama saudara-saudara kami di penjara setiap shalat lima waktu sejak berkecamuknya perang diantara mereka. Kami berdoa kepada Allah agar menautkan hati-hati para mujahidin dan mengumpulkannya  dalam satu kalimat tauhid. Berkumpul pada satu orang yang paling bertakwa diantara mereka… Dari sinilah kami mengeluarkan risalah yang mengajak mereka untuk bersatu, dengan menyertakan ayat yang mulia“kecuali kalian melakukannya akan menjadikan fitnah di bumi dan kerusakan yang besar”.
Ini sebagai peringatan dari bahaya perpecahan yang mengurai para Mujahidin di Suriah. Berlawanan dengan bersatunya musuh-musuh Allah kepada mereka yang meningkat dan makar mereka kepada seluruh mujahidin….
Para muwahhidin seharusnya lebih unggul dalam persatuan dibanding para musyrikin yang menjadi musuh Allah. Karena, para Mujahidin lebih jauh untuk melakukan itu daripada musuh-musuh Allah di samping lebih terjaga untuk menuruti hawa nafsu. Karena mereka mengharap balasan dari Allah, berbeda dari musuh-musuhnya. Mereka mengharap wajah Allah sedang musuh-musuh tidak mengharapkannya. Mereka berharap pertolongan Allah sedang musuh-musuh tidak mengharapkannya…. Allah ta’ala berfirman “Perangilah orang-orang musyrik secara keseluruhan, sebagaimana mereka memerangimu secara keseluruhan. Dan beramallah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” Kami merasa sedih senapan-senapan orang kafir Nashrani diarahkan kepada para Mujahidin. Kami mengingkari risalah yang muncul dari orang-orang yang mengeluarkannya, kami berlepas diri dari perbuatannya yang telah terjadi…. Tanpa kita membatasi nama-nama atau sebutan-sebutan karena tujuan kami adalah memberantas perbuatan-perbuatan yang munkar ini. Kami berlepas dari itu semua bukan berarti kami berlepas diri dari mereka. Namun hal ini karena kami lebih menghajatkan diri untuk mendengar urusan-urusan yang menurut kami lebih besar , disebabkan kecintaan kami kepada mereka. Yang saya maksud adalah “Kalimat tauhid dan benderanya”
Sebelumnya telah kami jelaskan dalam sebuah risalah, yang kita susun berdasar hadits Sulaiman dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam ketika menghukumi antara dua wanita. Salah satu dari anak mereka berdua dibawa pergi oleh serigala. Sesungguhnya yang bersungguh-sungguh  terhadap jihad dan benderanya atau sejenisnya itu hak, benar adanya. Tidak rela jika hal itu dirusak. Diibaratkan dalam hal ini, kerelaan ibu yang rela untuk ‘merusak’ anak dari ibu yang asli. Ibu yang sayang dengan anak tadi (asli) menerima agar anak itu diserahkan ke ibu satunya agar tidak dirusak. Sungguh orang yang sayang dengan umat Islam, benar-benar merasa sakit, benar-benar tidak bisa tidur atas apa yang terjadi atasnya, para pemangkunya tidak akan rela selamanya jika bendera Mujahidin terpecah-pecah dan shaf-shaf mereka rusak. Bahkan ia bisa menangis, berdoa kepada Allah dengan keikhlasan agar shaf-shaf mereka bersatu dan hati-hati mereka bertautan. Hal ini karena persatuan mereka itu memberikan maslahat bagi Islam dan pemeluknya. Sesungguhnya mujahid yang jujur dan dai yang faqih tidak berceloteh (berbicara banyak) dengan celotehan-celotehan yang memecah belah dan tidak memalingkan (dari perpecahan). Hujjah-hujjah yang dibentuk dan disematkan adalah memajukan maslahat Islam dan kaum muslimin. Dalam  tahapan ini adalah mempersatukan shaf Mujahidin.
Allah ta’ala “menyukai orang-orang yang berperang di jalannya dalam satu shaf” bukan beberapa shaf…. Kami juga sangat rindu kecintaan Allah kepada kami  dalam rangka mengajak orang-orang kepada persatuan shaf-shaf Mujahidin. Kami tidak rela atau lepas dari tuntutan ini, sehingga mata kami menjadi sejuk dengan melihat orang kafir marah dengan terealisasinya hal itu. Kami tidak membenarkan tulisan atau seruan yang menguatkan perpecahan atau menambahnya. Sebagaimana kami berlepas diri dari setiap perbuatan yang tertuju dari salah seorang mujahidin dari setiap jamaah yang menyebabkan perpecahan ini. Kami melihat bahwa tulisan-tulisan atau seruan-seruan  dan perbuatan-perbuatan itu diridhoi oleh setan, dari kalangan manusia dan jin, sehingga menyenangkan matanya. Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada sahabat-sahabatnyaketika suatu hari safar bersama mereka.  Ketika mereka berhenti di suatu tempat, mereka terpencar-pencar diantara cabang-cabang dan pohon:(Sesungguhnya berpencarnya kalian ini diridhoi setan), mendengar itu mereka pun berkumpul.  Sampai-sampai ketika diletakkan baju di atasnya untuk menutupi mereka, maka akan tertutupi semuanya dikarenakan saking berdempetannya mereka.… Untuk itu saya yakin bahwa setiap yang menyeru kepada perpecahan dan meninggikannya, serta tulisan, tindakan, atau perbuatan yang menyebabkan peperangan luar dalam maka ia masuk dalam keridhoan setan, bukan keridhoan Ar Rahman.
Ar Rahman “mencintai orang-orang yang berperang di jalannya dalam satu shaf”, dan setan ridho kita berpisah, terpecah belah dan berselisih… Berapa banyak dari mujahid atau penulis atau khotib telah membenarkan sangkaan iblis dan ridho dengan jalannya yang menambah perpecahan, kehancuran  dan peperangan “Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.” (QS  Saba: 20)
Sebagaimana hal itu juga membuat ridho musuh kita dan menyejukkan mata-mata mereka. Bahkan mereka berusaha untuk memuluskannya dan merancang hal itu. Mereka berserikat di dalamnya secara langsung ataupun tidak langsung. Untuk itu aku berkata kepada saudara-saudaraku di dalam penjara ketika kabar-kabar yang menyertakan fulan sebagai tempat berlindung, dan tulisan-tulisan mereka yang mengajak kepada perpecahan dan pertentangan, serta menuduh pada sebagian jamaah Mujahidin dengan nama-namanya, nama-nama pemimpinnya dan masyayikhnya yang terang dalam situs-situs internet, maka saya katakan: Bukankah kalian tahu, mereka menulis dengan nama-nama mereka yang asli dan sebagian dari mereka meletakkan fotonya, apakah tidak diperkirakan bahwa bersamaan itu pula intelejen tidak mengamati mereka dan tidak memperhitungkan atas tulisan-tulisan mereka yang di dalamnya cenderung Nampak berpihak pada sebagian kelompok-kelompok Mujahidin. Mereka itu (intelejen) sudah mengira jauh-jauh hari sebelumnya sebelum kami memperkirakannya! Hal itu tidak tercapai kecuali karena mereka dalam tahapan ini berbuat sesuai yang diinginkan intelejen dan ridho terhadapnya. Serta berbicara pelan bersama dengan orang yang segaris dengannya. Sebagaimana tadi bahwa ia ridho dengan setan. Sedangkan saudara-saudara kita yang prihatin dan menangis atas keadaan jihad ini serta berusaha menasehati pengembannya dan mendoakan pada persatuan shaf serta mengesampingkan peperangan, diminta oleh intelejen dan ditakut-takut olehnya dengan ditangkap, diancam dan diperingati bahwasanya mereka telah melanggar garis merah, ya, Sesungguhnya garis-garis merah itu menurut mereka adalah jalan ke arah yang benar, yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya sebagai jalan bagi jihad dan Mujahidin.
Adapun jalan yang buruk, bengkok, dan jelek menghantarkan kepada hawa nafsu dan akhlak yang tercela. Itulah yang membuat intelejen ridho dan mereka yang mengikutinya juga ridho atasnya. Hal ini karena kawan karib mereka berjalan sesuai dengan kesenengan intelejen yang menggunakan jalan mereka, walaupun mereka bukan pelakunya.
Aku memperhatikan saudara-saudara kita yang ada di Urdun pada sebuah perkara yang aku menyertainya sebelum aku tertawan. Yang mana aku berniat untuk menyebarkan wasiat bagi saudara-saudara kita yang masih muda di Urdun dalam masalah adab bermuamalah diantara mereka. Yaitu masalah tidak tergesa-gesa mengabarkan suatu hal sebelum tersusun hukum atasnya, meninggalkan ghibah dan adu domba, membersihkan hati dari hasad dan permusuhan, memuliakan para masyayikh dan konsen dalam tholabul ilmi, serta hal-hal lainnya. Maka dari itu, pihak intelejen melarangku untuk melakukan hal itu dan berkata kepadaku Abu Marwan Ad Dabubi dengan satu kalimat: (Kami tidak akan membiarkanmu menata urusan internal rumahmu) !!
Maka dari itu, ambillah pelajaran dari saudara-saudara kita di Urdun, hal yang disukai oleh intelejen adalah membiarkan urusan dalam rumah kita berjalan seperti ini terus, biar tetap kacau dan  dan tetap kerdil, tidak bersatu dan tidak ada ikatan di dalamnya. Berlawanan dari tuntutan Allah kepada kita. Mereka menginginkan shaf-shaf saling terpecah belah, bukan shaf yang menyatu. Tuntutan mereka jelas, tidak mbulet. Barangsiapa yang tetap berbuat dan mentaati kesenangan intelejen setelah penjelasan ini, maka sungguh kita berlepas diri atas hal itu dari Allah Ta’ala dalam menasehatinya…  Barangsiapa yang berkehendak membikin marah dan mangkel intelejen dengan persatuan, keterikatan dan kerapian shof serta amal yang lebih utama, maka hidupkanlah terus hal itu…
“Dan hak bagi Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan diantara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya (kepada jalan yang benar).” Kita menyebut ini di sini sesuai apa yang termuat dalam Sahih Bukhori bahwasanya seorang Muhajirin menolak seseorang dari Anshor, maka Anshor tadi pun berkata: Wahai Anshor ini untukmu… Si Muhajir juga berkata: Wahai Muhajir ini untukmu. Maka Rasulullah mendengar  dan bersabda: Tinggalkan itu (saling ego), karena hal itu busuk baunya. Maka renungkanlah bagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menerima sikap saling berhizb (bergolongan). Maka bagaimana jadinya jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat penyebab kalian menjadi bermusuhan dan berpecah belah. Hendaknya hal itu ditinggalkan, karena baunya busuk. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara! Bikinlah marah musuh-musuh Allah dengan saling mengishlah diantara kalian! Waspadalah atas perserikatan yang pandai membuat fitnah, semoga Allah menyelamatkan darah-darah kalian dan tangan-tangan kalian darinya. Bersungguh-sungguhlah agar Allah menyelamatkan hati-hati, lisan-lisan, dan tulisan-tulisan kalian darinya (bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar)! Jadilah kalian ini sebagai kunci-kunci kebaikan bagi jihad dan mujahidin, kunci-kunci yang mempersatukan, mempertautkan, dan sebagai penasehat…! Waspadailah perkara-perkara yang menghapus jihad, melemahkan, membagi-bagi ke dalam jalan yang terpisah..! Ini adalah aib, demi Allah bagi siapa yang sibuk dengan omong kosong ini dan menghadapkan orang-orang ke perkara-perkara tadi serta memeliharanya…
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tabhrani di dalam Mu’jam Al Kabir bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda”Sesungguhnya Allah menyukai hal-hal tinggi dan mulia. Dan ia tidak menyukai hal-hal yang remeh”. Termasuk hal-hal yang remeh dan melemahkan adalah menyebarkan berita bahwa kita di penjara ini seperti mereka, berpecah belah sama seperti mereka. Ini adalah kebohongan yang nyata, jelas-jelas bohong. Kami dengan kemuliaan Allah berada dalam satu shaf yang membuat marah musuh-musuh Allah. Dan kami mendengar terus menerus doa mujahidin semuanya serta berdoa sepenuh hati kepada Allah untuk mepersatukan shaf mereka dan mengumpulkannya dalam satu kalimat. Hati-hati kami berada dalam hati satu orang. Kami saling menasehati berdakwah untuk persatuan. Kami menasehati kepada tetangga-tetangga dan para kerabat keluarga. Kami belajar, saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran sehingga membuat marah musuh-musuh Allah dengan keterikatan dan persatuan kami. Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam…
Bertakwalah kepada Allah wahai saudara-saudara sekalian untuk kita dan mujahidin. Jangan menyebarkan perpecahan! Jangan jadi pembantu atas hal itu. Ketahuilah bahwa musuh-musuh kita tidak memisahkan antara kelompok-kelompok mujahid yang jujur.  Akan tetapi, mereka  membuat makar terhadap semuanya dan akan menguasai setiap yang meninggikan bendera tauhid dan berjihad di jalannya. Barangsiapa yang senang dengan permusuhan mereka hari ini dengan terpisahnya mujahid yang jujur, maka ia benar-benar tidak mengira akan aman dari makar dan permusuhan mereka. Waspadalah menjadi seorang yang dikatakan: Saya telah makan di hari sapi putih makan… Dan ketahuilah, plot permusuhan dari jihad kalian di Suriah  berlangsung malam dan siang. Beberapa hari yang lalu, di Brussel diadakan pertemuan anggota Uni Eropa dan Turki, delapan negara Arab, termasuk Yordania untuk mendiskusikan resiko adanya pejuang asing di Suriah. Pertemuan itu bertepatan dengan pernyataan Direktur Badan Intelijen Nasional dan Amerika, James Clapper kepada anggota Kongres bahwa “Konflik di Suriah telah menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS melalui kemenangan orientasi depan. Dia mengungkapkan bahwa ada sekitar 7.000 pejuang jihad Sunni di Suriah“ Permusuhan ini sedang terjadi dan disetir untuk membuat makar terhadap mujahidin di Suriah dengan apa saja yang bisa mendatangkan kelemahan pada ikatan yang bersatu. Mereka berkumpul dalam melemahkan jihad dan mengubahnya ke pada perjuangan sendiri-sendiri dan terpisah-pisah, menjadi perang saudara, dan menyalakan api fitnah untuk mengadu domba antara mujahidin sehingga mengkerdilkan kita. Maka, anak perempuanku mendatangiku beberapa hari ini lalu bertanya kepadaku, engkau bersama siapa wahai abi?? Maka aku katakan kepadanya,“Aku bersama seluruh Mujahidin.”